Bebanci, Sebuah Kelezatan Budaya Yang Kian Tersingkir
Bebanci, mungkin terasa aneh dan asing ditelinga masyarakat. Apalagi di zaman sekarang dimana kuliner ini sudah sangat jarang bahkan sulit untuk dapat ditemui. Salah satu kuliner warisan budaya Betawi ini memang sudah semakin tergusur digantikan dengan keberadaan kuliner lain yang lebih modern dan lebih diminati banyak orang.
Meskipun demikian, kuliner ini tidak kalah lezat dengan beragam kuliner yang ada saat ini. Bahkan pada beberapa masyarakat Betawi, kuliner ini tetap menjadi primadona yang selalu ada untuk sajikan di acara-acara tertentu. Bahkan ada pepatah yang mengatakan bukan Betawi jika belum pernah mencicipi kuliner ini. Setiap gadis Betawi pun, pada masa lalu pandai memasak masakan Bebanci ini.
Bukan soal rasa atau kelezatan yang membuat kuliner ini semakin lama semakin terancam keberadaannya, melainkan karena proses memasak Bebanci ini memang tidak mudah dan membutuhkan keahlian tersendiri tidak seperti jenis kuliner masyarakat budaya Betawi lainnya.
Kuliner Bebanci pada dasarnya adalah sejenis sayuran yang sering dihidangkan sebagai teman menikmati ketupat pada acara-acara besar seperti lebaran, pernikahan ataupun acara khitanan. Kunci kelezatan kuliner ini terletak pada rahasianya yang kaya akan bumbu seperti cabe merah, jahe, ketumbar, bawang merah, bawang putih, santan, kelapa, kunyit, serai, salam, gula merah serta garam. Untuk menambah kelezatan kuliner ini ditambahlah daging tetelan (daging yang telah dipotong kecil-kecil) agar semakin bercita rasa tinggi.
Mengolah Bebanci tidak dapat dilakukan secara sembarangan. Langkah pertama adalah menghaluskan semua bumbu yang kemudian ditumis halus. Setelah harum kemudian dimasukan daging tetelan yang sudah dirawon sebelumnya. Setelah semua matang barulah diberi santan kental hingga mendidih.
Menikmati Bebanci akan lebih nikmat dalam kondisi hangat. Ketupat ataupun lontong menjadi pendamping yang paling cocok untuk menikmati cita rasa masakan favorit Si Pitung ini. Kuah yang pedas berpadu dengan gurihnya santan menghasilkan cita rasa pedas gurih yang menggoyang lidah. Beberapa potongan daging yang terasa empok pun terasa nikmat dengan perpaduan ketupat. Lelehan keringat akibat pedasnya cabe merah jelas akan menemani Anda saat menikmati kuliner ini apalagi jika Anda menikmatinya saat masih panas.
Meskipun kuliner ini menyimpan cita rasa yang tinggi, namun kuliner ini memang sudah sangat jarang ditemui dengan mudah meski pada acara perayaan besar sekalipun kecuali jika diselenggarakan oleh keluarga Betawi asli. Penjual Bebanci pun jarang ditemukan hanya pada tempat-tempat tertentu. Semakin terpinggirnya masyarakat Betawi pun juga turut menyingkirkan keberadaan kuliner ini. Yang jelas, Bebanci merupakan salah satu kekayaan kuliner yang patut dilestarikan bukan hanya oleh masyarakat Betawi, melainkan juga seluruh masyarakat Indonesia.