Candi Muara Jambi
Keberadaan situs percandian muara jambi pertama kali ditemukan pada tahun 1820 oleh seorang letnan berkebangsaan inggris yang bernama S.S.Crooke, pada saat itu dia ditugaskan melakukan pemetaan aliran sungai batanghari untuk kepentingan militer. Didalam rerimbunan hutan atau dipedalaman sungai batanghari tepatnya di desa Muara Jambi dia menemukan reruntuhan bangunan candi yang disebut menapo oleh masyarakat desa muara jambi itu sendiri kemudian dia melaporkan hasil temuannya itu ke negaranya.
Pada tahun 1936 F.M.Schneitger datang ke muara jambi untuk melakukan ekskavasi dan membawa hasil temuannya di Muara Jambi ke Palembang, tidak hanya ke muara jambi schneitger juga berkunjung ke Palembang, Kampar,Padang lawas,Samosir dan beberapa daerah di pulau Swarnadwipa lainnya (Pulau Emas) julukan pulau sumatra. Sepulangnya dari Sumatra Schneitger menerbitkan buku yang berjudul Forgotton Kingdom In Sumatra yang pertama kali diterbitka pada tahun 1936.
Tidak hanya sampai disitu pada tahun 1955 Pemerintah melakukan expedisi besar-besaran yang disebut expedisi pamalayu dipimpin oleh bapak sukmono. Barulah pada akhir tahun 1970 Renovasi mulai dilakukan oleh pemerintah Hingga sampai sekarang 8 candi telah direnovasi.