Cirebon, Destinasi Liburan Khas Tanah Jawa
Banyak orang yang hendak melakukan trip atau liburan terlewatkan dengan kota yang satu ini, Cirebon. Letak kota ini berada di bagian utara pesisir pantai provinsi Jawa Barat. Bagian utara kota ini merupakan dataran rendah, sedangkan bagian barat daya berupa pegunungan yang terkenal denan Gunung Ceremai. Konturnya datar dan memanjang dari barat laut hingga ke Tenggara.
Melihat tata letak geografis kota Cirebon yang mencangkup pegunungan dan dataran rendah, apakah masih tidak layak kota ini dijadikan tempat tujuan trip? Masih banyak lagi tempat-tempat wisata didaerah ini. Berikut rangkuman tempat wisata serta kuliner khas Cirebon.
Batik Trusmi
Kampung Trusmi adalah pusat industri batik dan wisata kuliner Cirebon. Tidak hanya wisatawan lokal yang datang ke kampung ini, tetapi pelancong dari mancanegara pun juga kerap kali dapat dijumpai pada kawasan ini.
Kisah membatik desa Trusmi berawal dari peranan Ki Gede Trusmi, salah seorang pengikut setia Sunan Gungun Jati. Batik Trusmi berhasil menjadi ikon batik dalam koleksi kain nasional. Batik Cirebon sendiri termasuk golongan Batik Pesisir, namun juga sebagian barik termasuk dalam kelompok batik keraton.
Kisah Batik Cirebon ini juga tak luput dari keberadaan dua buah keraton yaitu Keraton Kasepuhan dan Keraton Kanoma. Konon berdasarkan sejarah dari dua keraton ini muncullah beberapa desain batik Cirebonan Klasik yang hingga sekarang masih dipekerjakan.
Keraton Kasepuhan
Tidak hanya menjadi sejarah munculnya batik Cirebonan, keraton Kasepuhan juga gini dapat menjadi tujuan trip Anda ketika di Cirebon. Kertaon ini merupakan keraton termegah dan yang paling terawat di Cirebon Jawa Barat. Makna disetiap sudut arsitektur keraton ini pun terkenal paling bersejarah. Halaman depannya dikelilingi tembok merah dan terdapat pendopo didalamnya.
Sebelum memasuki gerbang komplek Keraton Kasepuhan terdapat dua buah pendopo dimana amsing-masing memiliki fungsinya tersendiri. Disebelah barat disebut Pancaratna yang dahulunya merupakan tempat berkumpulnya para punggawa keraton, atau yang dikenal pada zaman sekarang pamong praja. Sedangkan pendopo sebelah timur disebutPancaniti yang merupakan tempat para perwira keraton.
Wisata Alam Plangon
Wisata alam ini berlokasi di kelurahan babakan kecematan sumber, Cirebon Jawa Barat. Jaraknya kurang lebih sekitar 10km dari kota Cirebon. Tempat rekreasi dengan panorama alam yang indah, dihuni oleh sekelompok monyet-monyet liar. Selain tempat rekreasi, terdapat juga makan Pangeran Kejaksan dan Pangeran Panjunan.
Dari mana asal meonyet-monyet tersebut? Konon katanya, monyet-monyet yang berada di daerah tersebut merupakan peliharaan sang kedua pangeran. Objek wisata ini cukup mempunyai prospek untuk dikembangkan. Peluang sangat terbuka untuk pengelola lokasi wisata dan wisata bangunan makam.
Santapan Kuliner
Ada beberapa makanan yang sangat direkomendasikan didaerah Cirebon. Bukan udang-udangan melainkan tiga makanan berikut ini adalah makanan khas daerah Cirebon. Diantaranya;
1. Nasi Lengko
Nasi Lengko atau Sego Lengko adalah makanan khas masyarakat pantai utara. Makanan khas yang sederhana ini sarat akan protein dan serat rendah kalori karena bahan-bahan yang digunakan adalah 100% non-hewani, takni daun kucai, tempe goreng, mentimun, tauge, dan lain-lain. Untuk menambah selera makan biasanya nasi lengko ini disajikan dengan 5 sampai 10 tusuk sate kambing yang disajikan secara terpisah.
2. Empal Gentong
Makanan yang satu ini mirip dengan gulai dan dimasak menggunkan kayu bakar didalam gentong. Daging yang digunakan adalah usus, babat dan daging sapi. Selain menggunakan kayu bakar dan gentong, makanan ini disajikan menggunakan kucai dan sambal berupa cabai kering/giling. Biasanya makanan ini disajikan dengan lnontong atau nasi sebagai asupan karbohidrat.
3. Nasi Jablang
Nasi jamblang berasal dari sebuah nama didaerah sebelah barat kota Cirebon, tempat asal pedagang makanan ini. Yang khas dari makanan ini adalah penggunaan daun jati sebagai bungkus nasi. Walaupun menunya sangat beraneka ragam, namun harga makanan ini relatif sangat murah. Karena pada awalnya makanan tersebut diperuntukan bagi kaum pekerja buruh kasar di Pelabuhan dan kuli angkut.