Festival Lembah Baliem di Bumi Cendrawasih
Diantara lekukan Pegunungan Tengah Jawawijaya, membentang sebuah lembah yang indah dan menawan. Di lembah ini, sudah sejak lama dilakukan sebuah tradisi turun temurun. Sebuah festival budaya yang terbesar di tanah Papua.
Festival Lembah Baliem, sebuah tradisi yang sudah sejak lama dilakukan masyarakat Suku Dani di tanah Papua. Nama Festival Lembah Baliem sendiri diambil dari nama tempat dilaksanakannya festival tersebut yakni di sebuah lembah bernama Baliem.
Lembah Baliem memang sudah menjadi rumah bagi masyarakat Suku Dani. Selain sebagai rumah, Lembah Baliem juga kerap menjadi arena perang oleh suku-suku yang bertikai demi kejayaan suku yang dibanggakan. Dalam masyarkat Suku Dani, perang memang menjadi sesuatu yang tidak dapat dipisahkan bahkan memiliki makna yang dalam yakni sebagai lambang kesuburan dan kesejahteraan.
Digelar pertama kali tahun 1991, Festival Budaya Lembah Baliem merupakan festival budaya yang ditunggu-tunggu bagi seluruh masyarakat Suku Dani maupun luar. Festival Lembah Baliem sendiri diselenggarakan setiap bulan Agustus selama 3 hari berturut-turut. Pesertanya terdiri dari 30-50 kelompok dengan 50-100 orang setiap kelompoknya.
Tari perang atau tari Dim menjadi atraksi utama di pelaksanaan Festival Budaya ini. Para Peserta masing-masing membawa senjata tombak, panah dan parang lengkap dengan pakaian tradisional serta lukisan di wajah dan pernak-pernik perang lainnya.
Di lembah sepanjang 80 km dan lebar 20 km tersebut, puluhan orang tadi berkumpul tadi saling mengatur strateginya masing-masing untuk berperang. Masing-masing saling mengejar dan melepaskan anak panah. Sebagian berlari sambil mengacung-acungkan senjata di tangannya. Mereka terus berteriak untuk membakar semangat.
Meski terlihat seperti perang sungguhan, tarian perang pada Festival Lembah Baliem unu menjadi atraksi yang paling ditunggu-tunggu karena merupakan acara puncak. Selain Tari Perang tadi, terdapat acara lain yang digelar dalam Festival ini.
Salah satunya adalah pertunjukan Pikon yang merupakan pertunjukan musik tradisional yang diadakan untuk menghibur pengunjung. Selain itu ada juga beragam pertunjukan lain seperti karapan babi dan beragam permainan tradisional masyarakat Suku Dani. Pengunjung pun dapat turut serta dalam permainan tersebut.
Festival Lembah Baliem ini memang merupakan festival budaya yang telah dilaksanakan secara rutin. Selain nilai historis dan nilai budaya yang terkandung di dalamnya. Festival budaya ini juga sebagai sarana masyarakat Suku Dani bersosialisasi dengan dunia luar setelah sebelumnya hidup terisolasi. Festival ini juga sebagai aset pariwisata dan budaya yang menunjukan betapa kaya dan beragamnya kebudayaan Indonesia.