Masjid Agung An-nur Pekanbaru
Masjid Agung An-nur adalah salah satu masjid megah di Indonesia dan menjadi masjid kebanggaan masyarakat riau. secara historis, rencana untuk mendirikan Masjid Agung An-Nur telah ada sejak tahun 1963. Namun baru direalisasikan pada tahun 1966 ketika Kaharuddin Nasution menjadi Gubernur Riau. Pada tanggal 27 Rajab 1388 H atau bertepatan dengan tanggal 19 Oktober 1968 Masjid Agung An-Nur diresmikan penggunaannya oleh Arifin Ahmad, Gubernur Riau waktu itu. Pada tahun 2000 ketika Shaleh Djasit menjadi Gubernur Riau, Masjid Agung An-Nur direnovasi secara besar-besaran. Bila pada masa Gubernur Kaharuddin Nasution areal Masjid An-Nur hanya seluas 4 hektar dengan daya tampung sekitar 2000 jamaah, maka pada masa Gubenur Shaleh Djasit areal Masjid Agung An-Nur diperluas hingga mencapai 12,6 hektar dengan daya tampung sekitar 3000 jamaah.
Masjid Agung An-Nur Riau terletak hampir di pusat kota, tepatnya di jalan Hang Tuah. Masjid ini merupakan Masjid propinsi dengan bentuk bangunan yang menarik dilengkapi menara besar dan tinggi, terletak di pusat kota Pekanbaru, memiliki fasilitas lengkap sebagai Islamic Centre serta dilengkapi pula taman yang indah dan luas serta tertata rapi dikelilingi pepohonan yang membuat sejuk. Bangunan masjid ini terdiri dari dua lantai, bagian atas tempat shalat dan di lantai bawah merupakan tempat sekretariat pengurus masjid, manajemen, remaja masjid serta tempat pelaksanaan pendidikan Islam. Di halaman masjid Agung An-Nur Riau merupakan lapangan luas, bila sore hari akan ramai dikunjungi masyarakat kota untuk berolahraga atau bersantai. Masjid ini juga menyediakan fasilitas hotspot gratis tanpa bayar dan free user logon tanpa harus meminta password. Lahan parkir Masjid Agung sangat luas, baik untuk sepeda motor maupun kendaraan roda empat dan enam. Lokasinya juga aman, asri dan nyaman.
Masjid Agung An-Nur juga menjadi incaran para pedagang. Tentunya dagangan yang dijajakan juga berkaitan dengan kemasjidan terutama pada suasana bulan suci Ramadhan misalnya. Disamping itu banyak juga dijumpai dagangan buku-buku agama Islam. Begitu juga dagangan sejumlah tasbih dengan motif yang beraneka ragam, peci, serta parfum non-alkohol. Malah ada juga yang menjual makanan seperti dodol, kurma serta obat-obatan. Pernak-pernik dagangan Ramadhan ini menjadi daya tarik sendiri saat bulan Ramadhan di Masjid Agung An-Nur Riau. Pada malam hari kawasan masjid ini dihiasi dengan cahaya dari lampu yang berwarna warni sehingga pengunjung seakan-akan berada di kawasan Taj Mahal, India.