Mencicipi Garang Asem
Bagi masyarakat Jawa Tengah, Garang Asem memang bukan lagi sesuatu yang asing. Kuliner khas ini memang sudah menjadi tradisi masyarakat Jawa. Garang Asem merupakan salah satu warisan kekayaan kuliner Indonesia. Pada dasarnya, kuliner ini adalah olahan ayam berkuah santan yang dimasak menggunakan daun pisang. Rasa gurih, asam dan pedas merupakan sensasi yang dapat dinikmati pada kuliner yang satu ini.
Garang Asem merupakan kuliner olahan yang kerapkali disajikan saat acara-acara besar di hari tertentu. Untuk menjaga keasliannya, masyarakat asli Jawa pun biasanya menggunakan resep turun temurun dengan menggunakan ayam kampung sebagai bahan utamanya. Untuk menjaga kualitasnya dengan menggunakan rempah-rempah pilihan yang berkualitas.
Untuk membuat kuliner ini, daging ayam pertama kali dipotong kecil-kecil lalu kemudian dicampur dengan santan berikut dengan aneka rempah rempah seperti merica, pala serta potongan cabe dan bellimbing wuluh. Adonan ini kemudian dibungkus dengan daun pisang sebelum akhirnya dikukus.
Adonan pun dikukus hingga harum dan ayam lunak kira-kira 45 menit. Proses pengukusan merupakan bagian yang cukup sulit karena harus mengetahui dengan benar apakah adonan telah matang dengan sempurna.
Garang Asem memang paling pas dinikmati sebagai pendamping nasi putih. Sensasi guring dari daging ayam yang lembut ditambah dengan rasa khas rempah-rempah akan berpadu harmonis di lidah Anda. Nasi putih yang masih mengepul pun menambah sensasi kenikmatan dari kuliner tradisional Indonesia ini. Tak heran meskipun terbilang ‘jadul’ , kuliner ini masih memiliki penggemar setianya.
Menu Garang Asem konon hanya dapat dinikmati oleh kalangan bangsawan atau orang berada. Hal ini dikarenakan kuliner ini cukup eksklusif mengingat bahan-bahan yang dibutuhkan cukup mahal. Namun saat ini, Garang Asem merupakan salah satu warisan kuliner Indonesia yang paling merakyat karena disukai oleh berbagai kalangan masyarakat. Tidak hanya bagi suku Jawa, penikmat kuliner ini pun tersebar diseantero nusantara.