Menengok Kisah Sang Maestro Lukis Affandi
Indonesia patut berbangga dengan memiliki maestro lukis sekelas Affandi. Pasalnya, tidak hanya terkenal dalam ranah domestik, namun karya-karyanya begitu melegenda di dunia internasional. Oleh karena itu, rasanya pantas jika gelar maestro lukis dinobatkan pada beliau, mengingat karya-karyanya begitu fenomenal dan membawa citra positif Indonesia di mata dunia.
Affandi yang lahir dengan nama lengkap Affandi Koesoema adalah seorang pelukis dengan gaya ekspresionis. Berkat gaya ekspresionisnya tersebut, lukisannya sangat terkenal di mancanegara. Bahkan pada tahun 1950an ia banyak mengadakan pameran tunggal di India, Inggris, Eropa dan Amerika Serikat. Karya lukisannya tercatat sudah lebih dari dua ribu lukisan.
Affandi memang bukan satu-satunya pelukis yang Indonesia miliki dan dikenal oleh dunia seni mancanegara. Sebelumnya telah ada pelukis besar lainnya seperti Raden Saleh, Basuki Abdullah dan pelukis lainnya. Namun, namanya besar karena Affandi memiliki kelebihan dan keistimewaan tersendiri. Hal tersebut tak lain karena gaya lukisannya yang kental dengan nuansa ekspresionisme dan dianggap sebagai aliran baru pada jenisnya.
Beragam penghargaan seni telah ia dapatkan diantaranya julukan sebagai Pelukis Ekspresionis Baru Indonesia dari salah satu majalah internasional serta gelar Grand Maestro dari Florence, Italia. Pada tahun 1977 ia juga mendapat Hadiah Perdamaian dari International Dag Hammershjoed. Komite Pusat Diplomatic Academy of Peace PAX MUNDI di Castelo San Marzano Florence Italia pun mengangkat Affandi menjadi anggota Akademi Hak-Hak Azasi Manusia.
Di Indonesia sendiri, Affandi juga meraih beberapa penghargaan yang diantara lain adalah penghargaan “Bintang Jasa Utama” yang dianugerahkan oleh Pemerintah Republik Indonesia pada tahun 1978. Ia juga diangkat sebagai Anggota Dewan Penyantun ISI (Institut Seni Indonesia) di Yogyakarta.
Sebelum terjun di dunia lukis, ternyata Affandi menjalani hidupnya sebagai guru dan pernah juga bekerja sebagai tukang sobek karcis dan pembuat gambar reklame bioskop di Bandung. Setelah sekian lama profesinya pun ditinggalkan karena ia semakin tertarik dengan dunia lukis. Karirnya dimulai pada tahun 30an saat ia bergabung dalam kelompok Lima Bandung, yakni sebuah kelompok pelukis di Bandung.
Affandi sendiri menganggap lukisannya bukan sekedar karya, melainkan sebuah bahasa yang menyimpan arti dan pesan tersendiri. Oleh karena itu ia sering menyebut bahwa lukisannya adalah bahasa lain dari ungkapan dirinya. Hal tersebut tercermin dari lukisan-lukisannya yang dibuat sebagai ungkapan perjuangan sebelum dan setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Lukisannya pada masa itu berusaha untuk mengangkat semangat juang rakyat Indonesia terhadap kaum kolonial Belanda yang pada saat itu menjajah Indonesia.
Affandi memang bukan seorang pelukis biasa yang Indonesia miliki. Perjalanan hidupnya yang dipenuhi dengan beragam karya dan penghargaan seolah mengingatkan kepada semua orang untuk terus berkarya apapun bidangnya dan berharap bahwa karya-karya Affandi dapat menginspirasi seluruh masyarakat di bumi pertiwi ini.
Comments
Excellence
1 month ago