Mengenal Keris, Mengenal Indonesia
Siapa yang tidak mengenal keris? Hampir semua orang Indonesia mengenal senjata tikam jenis belati khas Indonesia ini. Bahkan kalangan internasional juga turut mengenal senjata unik ini. Selain memang fungsinya sebagai senjata, keris juga memiliki nilai budaya yang kental terutama di kawasan Indonesia Barat dan Tengah.
Keris memang unik karena memang bentuknya yang khas dan tidak simetris. Hal tersebut membuat senjata ini mudah dibedakan dengan senjata tajam lainnya. Bentuknya yang khas dengan bilah berliku serta memiliki guratan logam cerah pada setiap helai bilahnya membuat salah satu karya budaya Indonesia ini memiliki nilai artistik yang tinggi.
Pada masa lalu, keris berfungsi sebagai senjata dalam peperangan. Tidak hanya itu, keris juga berfungsi sebagai benda pelengkap sesajian. Oleh karena itu, banyak orang yang mengkaitkan keris dengan pusaka spiritual yang penuh dengan unsur magis. Saat ini keris lebih sebagai benda aksesoris pelengkap budaya dalam berbusana. Keris juga memiliki simbol budaya dan juga nilai estetika yang unik.
Asal-usul keris itu sendiri belum memiliki kejelasan yang pasti. Namun sejak abad ke-15 dipercaya senjata ini sudah muncul. Hal tersebut terlihat dari istilah keris yang terdapat pada beberapa prasasti pada masanya.
Keris sendiri terbuat dari logam berupa besi dan baja. Untuk membuatnya lebih ringan, sang empu-sebutan untuk para pembuat keris- mencampurkan bahan dasar logam ini dengan logam lain. Biasanya campurannya ebrupa batu meteorit, titanium, koba perak, timah putih, kronium, antimonium atau tembaga. Namun masa kini keris seringkali dicampur dengan logam nikel.
Keris memiliki tiga bagian utama yakni bilah (wilah atau daun keris), ganja (penopang) dan hulu keris (ukiran, pegangan keris). Untuk ganja sendiri tidak selalu ada pada setiap keris. Hal ini tergantung pada si pembuat keris. Keris juga dilindungi dengan sarung yang biasa disebut warangka.
Selain bentuk fisik keris yang unik, keris dipercaya memiliki pengaruh psikologis bagi setiap pemiliknya. Hal tersebut biasa disebut pasikutan. Pasikutan inilah yang diartikan sebagai roman atau emosi yang ditimbulkan dari sebuah wujud keris. Hal tersebut tentunya juga akan turut mempengaruhi si pemilik keris.
Lebih dari sekedar benda budaya dan juga fungsinya sebagai senjata, keris memang memiliki nilai tersendiri disetiap kebudayaan masing-masing. Di Indonesia keris seringkali digunakan oleh beragam wilayah yang ada. Diantaranya adalah Jawa, Madura, Nusa Tenggara, Sumatera, pesisir Kalimantan, serta Sulawesi. Nama dan unsur historis yang terkandung didalamnya pun berbeda satu sama lain.
Keris merupakan sebuah karya budaya Indonesia yang unik dan bernilai seni tinggi. Keunikan yang terkandung didalamnya juga membuat keris terkenal di dunia internasional. Tak heran pada tahun 2005, Keris Indonesia ditetapkan sebagai World Intangible Heritage of Humanity .Oleh karena itu, sudah seharusnya bangsa Indonesia sendiri menghargai dan melestarikan salah satu karya kebanggaan Indonesia ini.