Lebih Dekat Dengan Waljinah
Mendengar kata keroncong mungkin tidak akan terlepas dari sosok Waljinah. Perempuan yang terkenal dengan julukan ‘Ratu Keroncong’ ini memang dikenal sebagai salah satu penyanyi keroncong terbaik yang dimiliki Indonesia. Berkat suaranya yang syahdu, Waljinah menjadi kondang di dunia musik dalam negeri era 60-70an.
Perempuan kelahiran Solo, 65 tahun silam dimaksud ternyata tidak sengaja terjun ke dunia musik keroncong. Sejak diajak berlatih menyanyi oleh sang kakak sewaktu masih sekolah dasar, Waljinah muda kian rajin mengikuti beragam kontes menyanyi keroncong. Mengawali karier sejak menjuarai Bintang Radio Indonesia pada tahun 1965, tidak hanya mendapatkan trophy, Waldjinah berkesempatan bertemu langsung dengan proklamator Soekarno. Tak hanya itu, ia juga aktif diminta menyanyi di istana saat acara-acara kenegaraan.
Walang Kekek merupakan salah satu judul lagu yang melambungkan namanya disamping juga lagu Jangkrik Genggong dan lain-lain. Ia juga seringkali membawakan lagu-lagu karya pencipta lagu besar seperti Gesang, Andjar Any dan Ismail Marzuki, bahkan menerima anugrah seni dari yayasan musik Hanjaringrat di Solo. Kiprah Waljinah dalam belantika musik keroncong memang tidak diragukan lagi. Sebagai penyanyi keroncong kawakan namanya tidak hanya besar di negeri sendiri, melainkan juga di negeri orang seperti Malaysia, Singapura, Jepang, Selandia Baru, Belanda, hingga Yunani. Para penggemarnya pun masih setia mendengarkan suara merdu dengan alunan keroncong yang khas. Namun sayangnya tidak ada data pasti album Waldjinah, berdasarkan catatan ISI Solo, terdapat 34 album piringan hitam dan 176 album kaset dengan total lagu sebanyak 1.766 buah.
Waljinah memang sangat mencintai musik keroncong. Kecintaannya terhadap musik keroncong membuat ia mendedikasikan hidupnya dengan terus bernyanyi di jalur musik keroncong. Tidak hanya itu, ia pun terjun langsung dalam pelestarian musik keroncong terutama kepada generasi muda. Hal tersebut dilakukan dengan cara berduet dengan penyanyi pop seperti yang pernah ia lakukan bersama almarhum Chrisye pada lagu Semusim. Selain itu, ia pun membuat garasinya menjadi tempat kongkow, latihan atau sekedar berbincang-bincang bagi mereka pecinta keroncong.
Meski usianya sudah tidak muda lagi, namun dirinya masih piawai dalam melantunkan lagu-lagu keroncong. Suaranya pun masih jernih dengan cengkok yang sulit tertandingi. Tak heran meski frekuensinya sudah mulai berkurang, ia tetap menyanggupi jika ada tawaran untuk bernyanyi keroncong. Baginya bukan hanya sekedar popularitas atau materi. Menyanyi keroncong sudah merupakan panggilan jiwa untuk melestarikan salah satu kekayaan nusantara ini.
Comments
Musikalitas keroncong memang berbeda dgn jenis lainnya dan apresiasi dunia trhdap musik ini sangat bagus. Waljinah dan gesang juga sering menghiasi pentas panggung keroncong di luar Negeri. Kita patut berbangga
11 months agoWaljinah menjadi inspirasi bagi seniman masa kini…
2 months ago