Noken, Estetika Kerajinan Masyarakat Papua
Siapa yang tidak kenal dengan keindahan dan keberagaman adat budaya Indonesia yang memiliki banyak pulau dan laut luas. Negeri ini memiliki berjuta keindahan budaya masyarakatnya, dari bahasa sampai tata kehidupannya. Beberapa pulau yang terdapat di Indonesia memiliki karakter tersendiri, selain pulau-pulau kecil, Nusantara (sebutan masa lalu) memiliki pulau besar diantaranya yakni Papua atau dulu dikenal dengan nama irian Jaya.
Papua terletak di wilayah timur Indonesia, tepatnya berdampingan dengan Negara Papua Nugini. Pulau yang bentuknya menyerupai kepala burung ini memiliki bentang alam yang eksotis, terbukti dengan adanya hamparan pegunungan Jaya Wijaya. Masyarakatnya yang masih melestarikan budaya daerah serta keunikannya menjadikan kawasan daerah di Papua sering dikunjungi wisatawan.
Suku Papua masih memegang adat yang ada, mereka menghormati semuanya yang berhubungan dengan alam. Kesehariannya mereka memanfaatkan hasil alam sebagai sumber kehidupan dan kebudayaan. Salah satu tradisi kerajinan yang sangat indah yakni noken. Noken merupakan kantong atau tas yang disulam secara tradisional dari bahan alami yang berasal dari tumbuhan, seperti kulit kayu. Noken merupakan kerajinan tangan khas Papua. Dari 250 suku dan bahasa di Papua, semua memiliki tradisi kerajinan tangan Noken yang sama. Noken biasa dipakai untuk membawa barang seperti kayu bakar, tanaman hasil panen, sampai barang-barang belanjaan. Biasanya tas ini digantung di kepala atau leher perempuan Papua untuk membawa hasil bumi, anak babi, bahkan menggendong bayi. Selain banyaknya bawaan yang bisa dikalungkan, beberapa perempuan bahkan menggantungkan lebih dari satu noken di lehernya. Biasanya noken ini disusun bertingkat di atas punggung supaya tidak saling tumpuk dan berat.
Estetika noken yang sudah terkenal menjadikan beberapa suku di Papua sudah beralih dari sebelumnya untuk kalangan sendiri sekarang menjadi lahan perekonomian. Di kampung wisata Sauwadarek, Papua Barat, kamu bisa menjumpai beberapa perempuan setempat yang membuat noken. Harga noken di Sauwadarek relatif murah antara Rp.25.000-Rp.50.000 per buah tergantung jenis dan ukurannya. Jadi kalau kamu berkunjung ke Papua Barat, noken akan menjadi oleh-oleh yang paling pas untuk ibu dan saudarimu.
Semoga karya anak bangsa yang sifatnya budaya ini menjadi perhatian pemerintah agar pengembangan dan pelestariannya tetap terjaga. Noken sebagai ciri khas masyarakat Papua menjadikan Indonesia sebagai Negara yang kaya akan karya budaya daerah. Kedepannya generasi muda penerus bangsa harus terus menjaga dan melestarikan kekayaan yang estetika ini.