PAPEDA “PApua PEnuh DAmai”
Apa makanan khas dari Papua? Hayo siapa yang tau?
Kalau kamu jawab Sagu, yak kamu benar! Ha ha ha. *ra cetho*
Fyi, Papua ini emang ditumbuhi banyak banget pohon sagu. Makanya, makanan khas Papua ini sagu. (atau kebalik ya? ha ha ha). Yak, yang penting makanan nya sagu. Sagu ini bisa diolah jadi berbagai macam makanan, salah satunya Papeda. Apakah Papeda itu?
Ya makanan yang terbuat dari sagu *muka innocence*.
Jadi, Papeda itu dibuat dari sagu yang dicampur air panas, terus diaduk sampai airnya cukup, pokoknya nggak boleh berhenti, soalnya kalau ngaduknya berhenti, sagunya jadi keras. Hasilnya nanti sagunya itu jadi berbentuk lem, nggak terlalu lembek dan nggak terlalu keras. Di Papua, papeda itu salah satu makanan pokok. Kalau di Jawa sih kayak nasi gitu lah.
Enaknya Papeda ini kalau dicampur sama ikan kuah kuning (Sumpah, saya bener-bener nggak ngerti namanya). Rasanya, enak-enak agak pedes gimanaaa gitu. Selain itu, buat yang suka sayur, bisa juga dimakan sama sayur.
Well, setahu saya, papeda ini bukan cuma makanan khas Papua aja, di Indonesia Timur kebanyakan juga punya papeda. Tapi uniknya di Papua, Papeda nggak cuma sekadar makanan, tapi juga singkatan, yaitu “Papua Penuh Damai.” Ha Ha Ha. Dan itu nggak becanda! Emang Papua Penuh Damai!
Curcol dikit nih, emang sih lokasi KKN saya merupakan lokasi yang rawan konflik. Sarangnya OPM berooohhh. (Buat yang belum tau OPM, makanya lihat berita dong, jangan sinetron aja! Ha!). Apalagi waktu saya KKN disana pertengahan 2011 lalu, lagi ada demo besar-besaran OPM, ada aksi bunuh-bunuhan juga. Sempet tegang sih, bahkan ada hari dimana kami nggak dibolehin keluar rumah, apalagi menjalankan program, mencekam! Tapi, SUMPAH, nggak selebay di pemberitaan di TV sih. Kalau saya lihat berita-berita di TV (nggak perlu saya sebutkan stasiunnya, mungkin semua orang udah tau), itu berlebihan banget.
Papua nggak seburuk itu kok. Bahkan jauh banget dari buruk. Emang sih budaya mabuk-mabukan dan judi dan suka main fisik dan aids dan malaria agak buruk. Well, tapi tiap daerah juga punya kekurangan dan kelebihan masing-masing kan? Nggak cuma Papua aja, kayak Kalimantan, Jawa, Sulawesi, semua juga punya kekurangan dan kelebihan. Nggak adil banget kalau kita cuma memandang Papua sebelah mata. Lihat juga sisi positifnya. Jauh lebih banyak kok dari sisi negatifnya.
Well, pengalaman kami selama disana, ternyata masih banyak kedamaian disana. Buktinya, kami berdua puluh, tinggal disana dua bulan dan pulang dalam keadaan sehat wal afiat tanpa kekurangan satu apa pun. Bahkan dapat keluarga baru disana.
Ada hari-hari mencekam gara-gara OPM, tapi cuma bentar doang waktu itu, sisanya kami BAHAGIA LUAR BIASA! Kuncinya, kalau kita baik, mereka juga bakal baik juga ke kita, bahkan lebih baik. Tapi kalau kita jahat, mereka juga bisa jauh lebih jahat ke kita. Tapi, hukum itu nggak cuma di Papua aja kan? Hukum itu juga berlaku di seluruh pelosok dunia, nggak mengenal umur, suku, ras dan agama kan? Banyak juga orang Jawa, Sulawesi dll yang udah dibaikin, eh jahat juga. Semua tergantung orangnya masing-masing. Tapi yang dapat saya pastikan, papua itu penuh damai!
Eh, ijinnya curcol dikit, malah ngomong ngalor ngidul ngetan ngulon banget. Ha ha ha. Intinya guys, belum ke Papua kalau belum nyobain Papeda plus ikan bumbu kuning buatan mama (setiap ibu-ibu di Papua dipanggilnya Mama, dan disini mama siapa aja boleh).
Comments
klo ke Sul-sel, jgn lupa makan Kapurung nah.. Mirip2 dengan PAPEDA yg berbahan sagu..
16 hours agohttp://www.palingindonesia.com/kapurung-kuliner-unik-khas-tanah-luwu/