Rumah Pohon, Karya Abadi Masyarakat Korowai
Tanah Papua memang menyimpan sejuta pesona. Selain hutan rimbanya yang misterius, budaya yang berlindung dibalik rerimbunan chlorophyl juga sangat menawan. Selain flora dan fauna yang masih lestari ditambah panorama alam yang sedap dipandang mata, Bumi Cendrawasih ini juga memiliki keunikan yang tidak banyak diketahui oleh orang banyak.
Jauh dipedalaman rimba Papua, tepat dikaki gunung Jaya Wijaya terdapat suku Korowai yang tinggal di pesisir sungai Brazza. Kurang lebih 3.000 orang yang tergabung dalam masyarakat suku Korowai tinggal dengan cara yang masih sangat tradisional dan menjaga adat istiadat yang mereka percaya.
Suku Korowai adalah suku yang tinggal di tanah Indonesia. Secara geografis, masyarakat Korowai adalah penduduk Indonesia. Namun jangan tanyakan hal tersebut oleh masyarakat Korowai, berada di perkampungan masyarakat Korowai seakan berada di tempat lain yang tidak terpetakan. Menuju ke tempat ini pun harus ditempuh dengan perjalanan udara, menelusuri sungai, berjalan kaki menembus belantara serta melewati rawa dan lumpur.
Secara lokasi, dapat dipastikan kehidupan masyarakat Korowai masih sangat tradisional. Tidak ada rumah sakit atau fasilitas umum lainnya. Semua seakan menyatu dengan alam yang menjadi nilai luhur masyarakat Korowai. Uniknya tidak hanya cara hidup yang masih tradisional, masyarakat Korowai juga dikenal dengan sebutan “manusia phon” karena rumah mereka memang berada diatas pohon.
Diatas ketinggian hingga mencapai 20 meter, masyarakat Korowai tinggal lazimnya orang yang tinggal di rumah pada umumnya. Uniknya, lokasi rumah yang berada diketinggian pohon tersebut, tidak menjadi masalah bagi para penghuninya termasuk orang tua (kakek, nenek) anak kecil, ibu yang menggendong bayi hingga wanita hamil sekalipun.
Rumah pohon yang ditinggali masyarakat Korowai terbuat dari kayu yang diambil dari sekitar hutan. Cara membangun rumah ini pun masih menggunakan metode tradisional dengan menggunakan kapak yang terbuat dari batu. Rumah pohon bagi masyarakat Korowai adalah hal yang sangat krusial dalam kehidupan. Rumah Pohon dibuat untuk menghindari serangan binatang buas serta nyamuk penyebar malaria. Selain itu, rumah pohon juga sangat berguna untuk mengontrol hewan perburuan seperti babi hutan.
Selain alasan tersebut, alasan adat mungkin menjadi alasan kuat mengapa suku Korowai masih mempertahankan rumah pohon hingga saat ini. Hal tersebut mungkin yang membuat suku Korowai merasa nyaman untuk tinggal dirumah pohon tersebut karena mengandung nilai adat istiadat yang tinggi dan dijaga secara turun temurun.
Masyarakat Korowai boleh jadi terbelakang dari perkembangan sosial yang terjadi pada ranah domestik maupun internasional. Namun masyarakat Korowai ini adalah bukti nyata kepedulian sebuah tatanan adat istiadat yang sangat menghargai dan menghormati budaya serta alam yang selama ini menjadi nilai dasar kehidupan mereka. Selain itu, keunikan rumah pohon yang menjadi tempat tinggal masyarakat Korowai juga menjadi simbol pentingnya kebudayaan dan adat istiadat sebagai tulang punggung kehidupan.