SERIAL MEMORIES OF GOMBLOH: Di Radio, Kugadaikan Cintaku
Lagu “Kugadaikan Cintaku” yang meledak itu, ternyata tidak sepenuhnya karya Gombloh. Intronya, ternyata diambil dari karya Jimmy Clift, tokoh musik reggae yang populer di era pertengahan 1960-an. Lagu yang dipetik Gombloh itu berjudul “Wonderful World, Beautiful People”. Awalnya, Bob Djumara membawa kaset itu ke studio. “Mbloh, lagu ini reffreinnya enak”, kata Bob waktu itu, sambil memutar lagu itu. Gombloh pun tertarik. Dia lantas secara tekun mendengarkan lagu itu berulang-ulang.
“Wah, ini memang bagus. Tapi reffreinnya saja yang kita jadikan bait. Lainnya kita ciptakan sendiri”, ujar Gombloh, seperti yang ditirukan oleh Bob. Tidak satu jam, Gombloh sudah berhasil menciptakan lagu yang idenya berangkat dari karya Jimmy Clift tersebut. “Tapi liriknya mengalami beberapa kali perubahan”, kata Bob. Semula, kata Bob, Gombloh membuat lirik yang bertemakan kritik sosial, tap Bob tidak setuju. “Wah sentuhan komersialnya kurang kena. Pakai lirik cinta saja”, saran Bob.
Gombloh berpikir lagi. Tidak sampai sepuluh menit, Gombloh sudah berhasil menemukan lirik yang dimaksud. Lirik lagu itu, seperti yang diceritakan Gombloh kepada Bob waktu itu, diilhami dari pengalaman Gombloh sendiri pada masa remajanya dulu. Suatu saat Gombloh pernah datang ke rumah cewek yang ditaksirnya, tetapi sampai di sana, dia kecele. Gadis itu lagi asyik bersama pacarnya. Gombloh mengakui ia mengenal gadis itu melalui acara pilihan pendengar di sebuah radio amatir. “Makanya, lagu itu diawali dengan kata di radio”, kata Bob, sound manager Nirwana Records.
Ternyata, perkenalan Gombloh dengan radio amatir ini sebenarnya ketika Gombloh tergabung dengan gank yang bernama “Gegars Otack”. Gank ini mempunyai radio amatir. Di radio amatir inilah Gombloh biasa cangkruk, termasuk kenal gadis itu.
Tak dinyana, lagu yang awalnya diciptakan tidak seserius lagu-lagu yang lain, malah meledak di pasaran. Lagu “Kugadaikan Cintaku” atau yang populer juga dengan judul “Di Radio” berhasil mengangkat nama Gombloh ke puncak karier dan kepopuleran. Pada tahun 1986 saja album ini menjadi album kaset terlaris. “Tercatat penjualan sekitar 500 ribu kaset, sebuah rekor di antara album-album Gombloh yang lain”, tutur Junaedi, manajer promosi Nirwana Record. Tak salah apabila kemudian ada yang menyebutkan bahwa lagu “Kugadaikan Cintaku” ini adalah masterpiece-nya Gombloh.
Tulisan ini bisa disimak juga di Surabaya Punya Cerita (http://ceritasby.com)
Penulis: Dhahana Adi Pungkas (@dhahana_adi)
Founder Surabaya Punya Cerita (http://ceritasby.com ; @ceritasby)