Unik dan Menariknya Museum Mulawarman
Bila anda berkesempatan mengunjungi Kabupaten terkaya di Indonesia, Kutai kartanegara di Kalimantan timur. Tak lengkap jika tidak mengujungi Museum Mulawarman yang kaya akan peninggalan sejarah kerajaan Mulawarman.
Museum Mulawarman yang sebelumnya adalah bangunan Keraton Kesultanan Kutai Kartanegara ini didirikan pada tahun 1932 oleh Pemerinta Belanda yang menyerahkan Keraton kepada Sultan Adji Muhammad Parikesit pada tahun 1935. Bahan bangunannya didominasi terbuat dari beton, mulai ruang bawah tanah, lantai, dinding, penyekat hingga atap.
Museum Mulawarman salah satu obyek wisata sejarah yang ada di Kota Tenggarong Kutai Kartanegara,.Museum Mulawarman merupakan Istana Kutai Kartanegara yang di bangun pada tahun 1963. Museum Mulawarman telah mengalami pembangunan renovasi besar, setelah terjadinya kebaran yang menimpaMuseum Mulawarman, dan bangunan ini sebagai penggantinya. Dan diresmikan pada tanggal 25 November 1971 oleh Gubernur Abdul Wahab Sjahranie, setelah itu diserahterimakan kepada Departemen Pendidikan dan Kebudayaan pada tanggal 18 Febuari 1976.
Selain benda-benda purbakan peninggalan kerajaan, Di dalam lingkungan Kesultanan terdapat pemakaman keluargaKerajaan Kutai Kartanegara dan Masjid Jami Aji Amir Hasanuddin, hal ini merupakan bukti saksi sejarah masuk dan berkembangnya Islam di tempat ini. Walaupun di era kerajaan Kutai yang konon sebagai kerajaan tertua di Indonesia menganut agama Hindu
Di area Museum Mulawarman kini telah dibangun Alas Kedaton sebagai tempat kediaman Sultan Aji Muhammad Salehuddin II yang telah dinobatkan kemabli pada tahun 2002. Di dalam Museum Mulawarman tersimpan benda-benda sejarah yang pernah digunakan oleh Kesultanan seperti singgahsana, pakaian kebesaran, tempat peraduan, tombak, keris, meriam, kalung dann prasasti Yupa, tidak ketinggalan koleksi keramik dari China.
Jika anda ingin melihat keunikan barang-barang peningggalan sejarah Kerajaan kutai yang terismpan di museum Mulawarman seperti:
1. Singgasana, sebagai tempat duduk Raja dan Permaisuri yang terbuat dari kayu, dudukan dan sandarannya diberi lapisan kapuk yang berbungkus dengan kain berwarna kuning, sehingga tempat duduk dan sandaran kursi tersebut terasa lembut. Kuryang dibuat dengan gaya Eropa, dan pembuatnya salah seorang Belanda bernama Ir. Vander Lube pada tahun 1935.
2. Patung Lembuswana yang merupakan lambang dari Kesultanan Kutai, di buat di Birma pada tahun 1850 dan tiba di Istana Kutai pada tahun 1900. Lembu Swana diyakini sebagai tunggangan Batara Guru, nama lainnya adalah Paksi Liman Janggo Yoksi, yang berarti lembu yang bermuka gajah, bersayap burung, bertanduk seperti sapi, bertaji dan berkuku seperti ayam jantan, berkepala raksasa dilengkapi pula dengan berbagai jenis ragam hias yang dijadikan patung ini terlihat indah.
3. Kalung Uncal, benda yang merupakan atribut dan benda kelengkapan kebesaran Kesultanan Kutai Kartanegara yang dipergunakan pada waktu penobatan Sultan Kutai menjadi Raja pada waktu Sultan merayakan hari kelahirannya, dan penobatan Sultan serta acara sakral lainnya.
4. Meriam sapu jagad peninggalan VOC Belanda.
5. Seperangkat alat kesenian tradisional gamelan dari Kraton Yogyakarta 1855.
6. Arca Hindu.
7. Ulap Doyo, hasil kerajinan Suku Dayak Benuaq.
8. Duplikat Prasasti Yupa, disini hanya disimpan dan dipajang duplikatnya saja, sedangkan untuk yang aslinya disimpan di Musium Nasional di Jakarta.Prasasti Yupa adalah prasasti yang ditemukan dibukit Brubus, Kecamatan Muara Kaman, ke-7 (tujuh) prasati ini menandakan dimulainya jaman sejarah Indonesia yang merupakan bukti tertulis pertama yang ditemukan berupa aksara pallawa dalam bahasa sanskerta.
Tentunya masih banyak benda-benda sejarah lainnya, jika anda penasaran, silahkan membuktikan keunikan Museum Mulawarman ke Kota Raja yakni Tenggarong.