Gili Trawangan: “Selamat Pagi Indonesia!”
Saat saya berkunjung ke Gili Trawangan, saya menemukan beberapa hal menarik disana. Pertama, Gili Trawangan hanya sedikit mempunyai wisatawan lokal. Waktu saya berkunjung kesana, wisatawan lokal bisa dihitung jumlah pake jari tangan ya, jangan jari kaki. Sedikit sekali. Sedangkan wisatawan asing berjubel-jubel liburan disini. Wisatawan asing yang berkunjung rata-rata berasal dari Perancis dan Itali. Hampir saya menyangka kalau pulau ini bukan di Indonesia. Saya sedang berada di luar negeri yang para penjual cinderamata dan makanan berasal dari Indonesia (khayalan). Sungguh ini bukan pulau sembarang pulau. Pulau ini cantik, romantis, dan elegan sekali. Saya menggangap kalau pulau ini lebih eksostis dan glamour dari Bali. Lihat saja bahasa sehari-hari yang mereka gunakan.
Untuk membeli tahu goreng saja, saya harus berbahasa Inggris dengan seorang ibu asli Lombok (panggil : Bude). “Sepen thousands”. “Seven thousands kali, Bude,” begitu ia disapa oleh warga sekitar. Hampir semua masyarakat harus mampu berbahasa Inggris. Percakapan dalam Bahasa Inggris benar-bena menjadi penopang dalam mata encaharian mereka. Jasa penginapan, watersport, dan restoran sangat memerlukan komoditas masyarakat yang bisa berbahasa Inggris. Karena jika tidak, mereka tidak akan bisa berkomunikasi dengan para turis yang rata-rata berasal dari Italia dan Perancis.
Anehnya, wisatawan lokal selalu disapa dengan, “Selamat Pagi Indonesia!” oleh para penjaga resto. Saya seolah-olah mendapat sebuah ucapan spesial di negeri orang. Padahal yang mengucapkan kalimat tersebut orang Indonesia dan saya sedang berada di salah satu pulau di Indonesia.
Saya sempat berpikir, apakah bahasa Indonesia akan menjadi jarang digunakan oleh masyarakat Gili Trawangan, mengingat warga tersebut lebih dominan menggunakan Bahasa Sasak (sesama suku) dan Bahasa Inggris (percakapan dengan wisatawan asing).
Comments
Begitu indah sekali, pasir putihnya dan lautnya yang begitu eksotis.
7 months agoKetika beranjak malam, akan terdengar dentuman “musik dugem” di hampir semua tempat nongkrongnya. Kafe2 juga menyajikan “live music” dimana pilihan lagu dan penikmatnya sebagian besar adalah para turis asing. Begitulah Gili Trawangan, tepat benar sebagaimana digambarkan dalam artikel ini.
6 months agoSuatau saat sy pasti berada di tempat ini, Amin
4 weeks ago