Jalan-Jalan Ke Taman Purbakala Makam Raja-Raja Binamu
Siang itu matahari sedang sangat teriknya. Setiba di tempat ini terlihat pohon asam yang cukup besar berdiri kokoh di tengah-tengah taman purbakala ini. Suasana cukup sepi ketika berada di sini. Terlihat tiga orang laki-laki yang sementara asyiknya mengupas biji-biji jagung di kolong rumah yang ada di kompleks taman ini. Mereka adalah para penjaga kompleks ini. Sebagian tempat di kompleks ini dijadikan ladang jagung.
Kompleks makam raja-raja binamu merupakan suatu komples pemakaman Bangsawan kerajaan Binamu di Kabupaten Jeneponto. Kompleks ini terletak di desa bontoramba sekitar 3 KM dari jalan poros Sul-Sel di kecamatan Tamalatea. Akses jalan menuju tempat ini lumayan rusak sehingga harus berhati-hati jika menggunakan kendaraan ke tempat ini.
Kompleks ini mulai dikelola dan mengalami perbaikan mulai tahun 1981 dan pada 11 agustus 1984 diresmikan dan dijadikan situs budaya yang dilindungi. Di dalam kompleks ini terdapat 639 buah makam yang bervariasi bentuk dan besarnya. Makam-makam yang terdapat di dalm kompleks ini terbagi menjadi 3 ukuran yaitu:
Ukuran besar 336 x 180 x 285 cm sampai dengan 235 x 160 x115 cm
Ukuran sedang 230 x 150 x 100 cm sampai dengan 150 x 90 x 50 cm
Ukuran kecil 157 x 80 x 45 cm sampai dengan yang terkecil
Bentuk makam pada umumnya berundak-undak yang merupakan tradisi prasejarah (megalith) dengan gaya dan system pembuatannya papan batu. Bentuk ini mengikuti pola bangunan candi yang terdiri atas tiga bagian yang dapat dilihat dan setiap makam mempunyai bagian alas atau kaki yang sebagian terpendam dalam tanah. Bagian dinding berupa papan batu yang berfungsi sebagai tubuh makam bersusun sampai bagian atas tempat nisan ditancapkan.
Seni arsitektur bangunan makam di kompleks makam raja-raja binamu mempunyai cirri tersendiri. Cirri tersebut dapat dilihat pada bentuk nisan bangunan makam dan pola ragam hiasnya. Nisan yang terdapat di makam raja-raja binamu mempunyai bentuk sebagai berikut:
Nisan Arca
Nisan arca ini berbentuk patung batu manusia yang duduk di atas kursi. Ada tiga patung arca sebenarnya di kompleks makam ini tapi dua patung arca dicuri pada tahun 2002 sehingga tinggal satu patung arca yang masih tersisa.
Nisan bentuk pallus
Nisan bentuk ini ditemukan pada makam yang berbentuk segi empat. Badan nisan berbentuk bulat dan bagian atas menyerupai topi bajah. Nisan ini melambangkan kekuatan atau kesuburan.
Nisan bentuk gadah
Nisan bentuk ini nisan yang paling banyak ditemukan di dalam kompleks makam raja-raja binamu. Bentuk gadah ini melambangkan kelaki-lakian. Bentuknya berupa segi empat pada bagian kaki, badan nisan berbentuk bulat dan bagian atas menyerupai kuncup bunga teratai
Nisan bentuk pipih
Bentuk nisan pipih menurut genetiknya adalah makam wanita. Nisan ini berbentuk papan pada bagian kaki dan makin ke atas makin melebar dan bagian pangkalnya berupa kuncup bunga.
Seni bangunan makam yang ada di dalam kompleks ini diklasifikasikan dalam beberapa bentuk
-
Makam yang dibuat dengan cara memasang empat buah papan batu yang kemudian dibentuk empat persegi panjang sehingga terbentuk kotak batu. Pada dinding sebelah utara dan selatan bagian atasnya dibentuk menyerupai gunungan.
-
Makam yang terbuat dari tiga buah batu utuh yang dilubangi. Ketiga batu tersebut disusun, batu yang besar diletakkan pada bagian kaki makam. Batu yang kedua bentuknya lebih kecil dari yang pertama dan batu yang ketiga juga lebih kecil dari batu yang kedua. Sisi utara dan selatan dibentuk menyerupai gunungan.
-
Bentuk makam yang sederhana adalah batu utuh yang dilubangi lalu diberi nisan sesuai dengan jenis kelaminnya. Bentuk makam semacam ini merupakan makam anak-anak yang ukurannya kecil.
Ragam hias yang ditemukan pada kompleks makam raja-raja binamu berupa relief manusia, binatang, dan sulur daun.
Adapun rumah yang ada di dalam kompleks ini digunakan sebagai tempat pajangan beberapa foto pada saat renovasi pertama kompleks ini. Beberapa buku tentang sejarah tempat ini hilang setelah dipinjam oleh Mahasiswa yang tidak bertanggung jawab untuk mengembalikannya.
Semoga saja kawasan kompleks taman purbakala ini lebih diperhatikan lagi oleh unsur pemerintah dan penjagaan terhadap situs-situs sejarah ditingkatkan lagi sehingga kehilangan aset situs sejarah tidak kecurian lagi.
Comments
kapan-kapan ajak jalan-jalan nah kak akbar..
7 days agoissengi ini kak akbar, tidak ngajak-ngajak tong kesana e.
7 days agoini salah satu cagar budaya sejarah yang mulai terabaikan di Jeneponto. Akses jalan menuju kesana rusak parah sehingga jarang orang yang ingin mengunjunginya.
7 days agorifqah: okey. sippp. nanti dicarikan waktu yang tepat bwt ksana lagi.
6 days agoAnita: Ini cuma salah satu agenda wisata saat pulang kampung ramadhan kemarin. Nantilah kapan2 kita kesana.
6 days agoMashuri: iya, jalannya cukup rusak parah tapi masih bisa dilewati. jalannya cukup bergelombang dan berlubang sehingga mesti ekstra hati2 berkendara.
6 days agoJeneponto panasnya!!!
3 days ago