Bubutan, Kampung Bersejarah Di Surabaya

Pada tanggal 20 Mei kita peringati sebagai hari Kebangkitan Nasional, tokoh yang patut kita ingat pada hari tersebut adalah Dr.Soetomo. Seorang pribumi yang pada jaman penjajahan Belanda berhasil menjadi seorang Dokter . Baktinya kepada ibu pertiwi tidak hanya dicurahkan pada pengabdiannya sebagai seorang dokter, tapi beliau juga seorang Nasionalis yg ikut merintis kemerdekaan Indonesia dengan mendirikan perkumpulan Budi Utomo, pada tahun 1908.

Patung Dr. Soetomo , di depan GNI Bubutan, Surabaya

Dr.Soetomo tidak bisa lepas dari Surabaya, terutama Kampung Bubutan, disinilah berdiri GNI (Gedung Nasional Indonesia) tempat para perintis kemerdekaan berkumpul dan memperjuangkan nasib bangsa Indonesia. Gedung GNI terletak di Kampung Bubutan, Surabaya. Banyak orang tidak tahu bahwa gedung ini merupakan gedung yang sangat bersejarah, dibelakang gedung ini bersemayam makam Dr. Soetomo yang meninggal pada  30 Mei 1938, pada umur 49 tahun.

Makam Dr. Soetomo, di belakang GNI Bubutan

Selain Gedung Nasional Indonesia, di kampung bubutan juga ada lokasi bersejarah lainya, antara lain kantor majalah “Penjebar Semangat” yang merupakan salah satu majalah berbahasa jawa yang cukup tua yang ada di Indonesia. Letaknya persis disebelah kanan GNI Bubutan, Majalah Panjebar Semangat didirikan oleh Dokter Soetomo tahun 1933. Majalah ini dahulu digunakan Dr. Soetomo sebagai media perjuangan untuk menyebarkan semangat nasionalisme di tanah Jawa. Majalah ini sampai saat ini masih terus eksis, biasanya majalah ini mencetak majalahnya pada hari kamis, dan sekarang sudah memiliki website yang cukup mumpuni (http://www.panjebarsemangat.co.id/).

Kantor Redaksi Penjebar Semangat

Selain itu di sisi kiri GNI Bubutan terdapat sebuah gedung lagi yang merupakan kembaran dari gedung Redaksi “Penjebar Semangat”, yang digunakan oleh PMI kota Surabaya, tapi sayang gedung ini tak lagi utuh bagian belakang gedung ini pernah kena bom Sekutu pada saat Perang 10 Nopember

Kantor PMI Bubutan

Dibawah ini bisa kita lihat sisi belakang dan depan dari gedung PMI yang terletak di samping kanan GNIbubutan. Dapat diperhatikan pada poto disamping bagian yang dilingkari warna merah itu ada sisa bangunan yang terkena bom pada perang 10 Nopember 1945. Selain itu cerita tentang Dr.Soetomo, kampung bubutan juga terkenal dengan kampung BKR (Barisan Keamana Rakyat) yang merupkan cikal bakal TNI saat ini. Dikampung ini terkenal sosok Bu Dar Mortir, seorang penjuang yang berperan sebagai pemasok logistik ketika meletus perang di Surabaya.

Bekas Bom Sekutu

Rumah Kuno Kampung Bubutan

Selain dari sisi perjuangan Kampung Bubutan, Surabaya juga melahirkan sebuah lagu yang cukup legendaris yaitu “Aryati“, Menurut juru kunci makam Dr.Soetomo, Bu Murtiningrum, dari beberapa sumber yang pernah beliau dengar, menyebutkan bahwa Aryati sering singgah ke Kampung Bubutan ini (konon rumah yang ada di kampung Bubutan ini sering menjadi tempat tinggal Aryati ketika di Surabaya). Lagu “Aryati” merupakan ciptaan  Ismail Marzuki,  dari sumber lain disebutka bahwa lagu Aryati terilhami dari nama seseorang artis perempuan cantik tahun 40an hingga 80an yang bernama Aryati, yang juga merupakan ibu kandung dari artis Widyawati (istri alm. Sophan Sophiaan). Rumah tersebut tampak pada foto dibawah, tapi keluarga Aryati sendiri sudah tidak tinggal di rumah tersebut, sudah pindah sekitar tahun 1960an.

 

 Rumah yang sering Dikunjungi Aryati, di Kampung Bubutan Surabaya

Menarik bukan dari sebuah kampung sederhana, ditengah kota Surabaya banyak sekali cerita yang bisa gali dari kampung yang sederhana ini, dari era sebelum kemerdekaan, era kemerdekaan sampai dengan cerita tentang lahirnya sebuah lagu yang cukup populer di Indonesia.

Mari Cintai Kotamu, Itu Awal Mencitai Negerimu.

 

Comments

  1. riaudaily Reply

    Terima Kasih Dr. Soetomo dan Budi Utomo.

    3 months ago
  2. Akbar Mangindara Reply

    Paling senang liat gambar PMI Surabaya.. Salam palang merah Makassar..

    3 months ago
  3. Dwi Fatrianto Reply

    Terima kasih kepada para pembaca artikel ini, semoga artikel ini dapat mengilhami Indonesia untuk kembali kepada cita – cita mulia para pendiri Bangsa Indonesia.
    Sedikit saya tambahkan juga, bahwa kantor PMI sudah aktif sejak Perang Kemerdekaan menjadi tempat korban pertempuran 10 Nopember dirawat.

    3 months ago
  4. Akbar Mangindara Reply

    Bangsa yang besar adalah bangsa yang tidak melupakan sejarahnya. Bangsa yang besar adalah bangsa yg menghargai pahlawannya. Jangan pernah melupakan sejarah..

    3 months ago
  5. Onny Rudianto Reply

    Saya alumni SMP Bubutan 1984 yang terletak diatas gedung Panjebar Semangat, senang melihat foto2 ini

    2 months ago

Reply

Comment guidelines, edit this message in your Wordpress admin panel

All Right Reserved @2010 created by Paling Indonesia | Artikel Budaya Indonesia - Karya Cipta Indonesia | Tentang Kami | Kontak Kami

Related Links:

Togel178

Pedetogel

Sabatoto

Togel279

Togel158

Colok178

Novaslot88

Lain-Lain

Partner Links