Perpaduan Alam dan Budaya di Pantai Ngobaran

Pesona alam yang indah berpadu dengan keunikan budaya memang menjadi ciri tersendiri dari Pantai Ngobaran di kawasan Gunungkidul, Jawa Tengah. Pasir putih yang terhampar luas berpadu dengan gulungan ombak yang mempesona. Barisan batu karang dan rumput lau serta sederetan pohon kelapa juga menghiasi pemandangan dari Pantai Ngobaran ini. Uniknya, pantai ini juga menyuguhkan pesona budaya yang sangat melegenda bagi masyarakat sekitar.

Pantai Ngobaran memang menjadi tempat ritual bagi beragam penganut agama dan kepercayaan. Di sekitar pantai terdapat tempat peribadatan seperti masjid dan pura yang saling berdampingan menghadap pantai selatan. Pantai ini juga menjadi lokasi ritual bagi warga yang masih menganut aliran kepercayaan kejawen.

Dibalik pesona alam yang memukau, Pantai Ngobaran juga menyimpan legenda Prabu Brawijaya V yang membakar diri karena ekspansi dari Raden Fatah yang merupakan Raja Demak I yang tidak lain anaknya sendiri. Kisah tragis tersebut berakhir di pantai ini dimana Prabu Brawijaya V yang tengah buntu karena terdesak di pantai ini. Ditengah pengejaran rombongan Raden Fatah Prabu Brawijaya membakar diri tepat diatas bukit yang kemudian menceburkan dirinya ke pantai ini.

Meskipun peristiwa tersebut masih diragukan kebenarannya, nyatanya nama Pantai Ngobaran berasal dari kata kobaran yang berarti terbakar. Nama ini tidak lain berasal dari peristiwa Prabu Brawijaya V tersebut. Tak heran jika para penganut kepercayaan peninggalan Prabu Brawijaya V sering melakukan ritual di kawasan ini. Selain itu, umat Hindu pun sering melakukan upacara Galungan di setiap purnama serta Upacara Melastri.

Mengingat begitu sakralnya Pantai Ngobaran, suasana mistis jelas menjadi sensasi tersendiri saat memasuki pantai ini. Suara ombak yang terhempas tebing-tebing di pinggir pantai menjadi alunan alami saat berada di pantai ini. Pasir putih yang jernih serta gulungan ombak yan cukup tenang menjadi pemandangan Pantai Ngobaran ini.

Tepat saat memasuki pantai ini, sebuah arca dan stupa berdiri sebagai prasasti dari masyarakat setempat untuk mengingat Prabu Brawijaya V. Pada prasasti tersebut tertulis ikrar ksatria yang menjadi sumpah para prajurit jaman kerajaan dahulu.

Mengunjungi Pantai Ngobaran akan terasa lengkap jika menikmati sensasi kuliner setempat. Disepanjang jalan masuk pantai, terdapat beberapa warung yang menyediakan menu kuliner khas daerah setempat. Landak goreng menjadi salah satu menu ‘tak biasa’ sekaligus favorit bagi para pengunjung.

Pantai Ngobaran memang menjadi cerminan kekayaan yang terhampar di bumi Indonesia. Pesona panorama alam yang begitu indah berpadu dengan keunikan budaya dan tradisi yang eksotis. Selain itu, keindahan tersebut begitu terasa dengan keberadaan kuliner yang tentunya menggugah selera. Sungguh sebuah kekayaan objek wisata serta seni budaya yang tersaji di Pantai Ngobaran.

Comments

  1. Judex Judi Reply

    Selalu ada cerita mistis yang mengikuti asal usul pantai di selatan Jawa. Dan pada kenyataannya, semua memang indah dan memiliki keunikan masing2.

    5 months ago

Reply

Comment guidelines, edit this message in your Wordpress admin panel

All Right Reserved @2010 created by Paling Indonesia | Artikel Budaya Indonesia - Karya Cipta Indonesia | Tentang Kami | Kontak Kami

Related Links:

Togel178

Pedetogel

Sabatoto

Togel279

Togel158

Colok178

Novaslot88

Lain-Lain

Partner Links